Menu
Close
  • Kategori

  • Halaman

Edu Haiberita.com

Edu Haiberita

120 gr berapa ml? Konversi Berat ke Volume

120 gr berapa ml? Konversi Berat ke Volume

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

120 gr berapa ml? Pertanyaan ini mungkin sering muncul saat memasak atau mengikuti resep. Nggak cuma soal tepung terigu aja lho, konversi gram ke mililiter ini juga berlaku untuk berbagai bahan, mulai dari minyak goreng hingga madu. Bingung? Tenang, kita akan bahas tuntas semua hal yang perlu kamu ketahui tentang konversi satuan berat ke volume ini, lengkap dengan tips dan triknya!

Ternyata, menghitung 120 gram sama dengan berapa mililiter nggak sesederhana yang dibayangkan. Berat dan volume punya hubungan yang rumit, tergantung pada kerapatan bahannya. Air, misalnya, punya kerapatan yang berbeda dengan minyak goreng, sehingga 120 gram air dan 120 gram minyak goreng akan menghasilkan volume yang berbeda. Artikel ini akan mengupas tuntas rumus, contoh, dan berbagai hal penting lainnya yang akan membantumu menguasai konversi ini.

Konversi Satuan Berat ke Volume

Pernah bingung nggak sih, pas lagi masak terus resepnya pakai gram, tapi alat ukur yang ada cuma mililiter? Atau sebaliknya? Tenang, nggak usah panik! Konversi satuan berat (gram) ke volume (mililiter) itu sebenarnya nggak serumit yang dibayangkan, asal kita tahu triknya. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana cara mengkonversi 120 gram berbagai bahan makanan ke dalam mililiter, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan perbedaannya antara bahan cair dan padat. Siap-siap kuasai ilmu dapur versi ilmiah!

Tabel Konversi 120 Gram Berbagai Bahan Makanan ke Mililiter

Konversi 120 gram ke mililiter nggak bisa dilakukan secara universal, karena setiap bahan punya kerapatan (densitas) yang berbeda. Kerapatan ini menentukan seberapa padat suatu bahan dalam suatu volume tertentu. Berikut tabel perkiraan konversi untuk beberapa bahan makanan. Ingat, ini hanya perkiraan ya, karena kerapatan bahan bisa bervariasi tergantung faktor-faktor seperti tingkat kematangan, kadar air, dan lain-lain.

Bahan Makanan Berat (gram) Volume (ml) Perkiraan Densitas Rata-rata (g/ml)
Air 120 120 1
Minyak Sayur 120 ~135 ~0.9
Tepung Terigu 120 ~180 ~0.7
Gula Pasir 120 ~80 ~1.5

Pengaruh Kerapatan Bahan terhadap Konversi Berat ke Volume

Bayangkan kamu punya dua bahan: air dan tepung terigu. Keduanya sama-sama 120 gram. Namun, karena kerapatan air lebih tinggi daripada tepung terigu, maka volume air akan lebih kecil daripada volume tepung terigu. Air yang lebih padat akan menempati ruang yang lebih kecil dibandingkan tepung terigu yang lebih ringan dan berongga. Ini menjelaskan mengapa 120 gram air hanya sekitar 120 ml, sedangkan 120 gram tepung terigu bisa mencapai sekitar 180 ml.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi 120 Gram Menjadi Mililiter

Beberapa faktor yang mempengaruhi konversi berat ke volume antara lain:

  • Kerapatan (Densitas): Semakin padat suatu bahan, semakin kecil volumenya untuk berat yang sama.
  • Suhu: Suhu dapat mempengaruhi kerapatan, terutama pada cairan. Cairan akan memuai ketika dipanaskan, sehingga volumenya meningkat.
  • Kadar Air: Bahan makanan yang mengandung banyak air akan memiliki kerapatan yang lebih rendah dibandingkan bahan yang kering.
  • Tekstur: Bahan padat yang berongga (misalnya, tepung terigu) akan memiliki volume yang lebih besar dibandingkan bahan padat yang kompak (misalnya, gula pasir).

Perbedaan Konversi Berat ke Volume Antara Bahan Cair dan Bahan Padat

Konversi untuk bahan cair cenderung lebih mudah dan akurat karena kerapatannya relatif konstan. Sedangkan konversi untuk bahan padat lebih kompleks karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekstur dan tingkat kekompakan. Oleh karena itu, perkiraan volume untuk bahan padat seringkali memiliki rentang yang lebih lebar dibandingkan bahan cair.

Contoh Perhitungan Konversi 120 Gram Air Menjadi Mililiter

Karena kerapatan air mendekati 1 g/ml, maka konversi 120 gram air menjadi mililiter sangat sederhana: 120 gram x (1 ml/1 gram) = 120 ml. Jadi, 120 gram air sama dengan 120 mililiter.

Penggunaan 120 Gram dalam Resep Masakan: 120 Gr Berapa Ml

Seringkali kita menemukan resep masakan yang menggunakan takaran berat, misalnya 120 gram tepung terigu atau 120 gram gula. Tapi bagaimana kalau kita cuma punya alat ukur volume, seperti gelas ukur? Konversi berat ke volume memang nggak selalu mudah, apalagi kalau bahannya berbeda-beda. Berikut ini kita akan bahas beberapa contoh penggunaan 120 gram dalam resep, serta tantangan dan solusinya.

Resep Kue dengan 120 Gram Tepung Terigu

Resep kue ini menggunakan 120 gram tepung terigu sebagai bahan dasar. Karena tepung terigu cenderung ringan dan volumenya bervariasi tergantung jenisnya (protein tinggi atau rendah), sulit memberikan takaran pasti dalam mililiter. Namun, sebagai gambaran, 120 gram tepung terigu protein sedang kira-kira setara dengan 1,5 – 1,75 cangkir (ukuran cangkir standar). Lebih akuratnya, gunakan timbangan untuk memastikan takaran yang tepat.

Berikut contoh resep kue sederhana:

  • 120 gram tepung terigu protein sedang
  • 75 gram gula pasir
  • 50 gram margarin, dilelehkan
  • 2 butir telur
  • 1/2 sendok teh baking powder
  • Secukupnya susu cair

Cara pembuatan: Campur semua bahan kering, lalu masukkan telur dan margarin leleh. Tambahkan susu sedikit demi sedikit hingga adonan kental dan bisa dituang ke dalam loyang. Panggang hingga matang.

Resep Minuman dengan 120 Gram Gula

Untuk minuman, 120 gram gula pasir kira-kira setara dengan 1/2 cangkir hingga 2/3 cangkir. Namun, ini juga bergantung pada jenis gula yang digunakan (gula pasir, gula merah, gula palem, dll.) karena kerapatannya berbeda. Untuk hasil yang lebih akurat, gunakan timbangan.

Contoh resep minuman sederhana:

  • 120 gram gula pasir
  • 500 ml air
  • 100 ml air jeruk nipis

Cara pembuatan: Rebus air dan gula hingga larut. Dinginkan, lalu campur dengan air jeruk nipis.

Tantangan Konversi Berat ke Volume dalam Resep Masakan

Konversi berat ke volume memiliki beberapa tantangan. Kerapatan bahan berbeda-beda, sehingga 120 gram tepung terigu tidak akan memiliki volume yang sama dengan 120 gram gula atau 120 gram air. Selain itu, tingkat kepresisian juga berpengaruh. Menggunakan cangkir atau sendok ukur kurang presisi dibanding timbangan digital.

Contoh kasus: Sebuah resep roti membutuhkan 120 gram butter. Jika kita menggunakan sendok ukur, takarannya akan sulit dipastikan dan bisa menghasilkan roti yang kurang mengembang atau terasa terlalu berminyak.

Solusi: Gunakan timbangan digital untuk mengukur bahan baku. Ini adalah cara paling akurat untuk memastikan resep berhasil.

Langkah-langkah Konversi Berat Butter (120 gram) ke Volume dalam Pembuatan Roti, 120 gr berapa ml

Karena kerapatan butter yang cukup tinggi, sulit untuk memberikan takaran volume yang pasti. Namun, kita bisa memperkirakan. 120 gram butter kira-kira setara dengan 1 cangkir butter yang sudah dilelehkan. Namun, untuk hasil yang paling akurat, tetap gunakan timbangan.

  1. Timbang 120 gram butter menggunakan timbangan digital.
  2. Lelehkan butter hingga cair.
  3. (Opsional) Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume butter cair, namun ini kurang akurat dibandingkan dengan timbangan.

Konversi 120 Gram Kacang-kacangan ke Takaran Volume

Sama seperti tepung dan gula, 120 gram kacang-kacangan (misalnya kacang tanah) sulit dikonversi ke volume dengan presisi tinggi. Volume akan bervariasi tergantung jenis kacang dan ukurannya. Namun, sebagai perkiraan, 120 gram kacang tanah kira-kira setara dengan 1-1,25 cangkir kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya.

Untuk mendapatkan hasil yang paling akurat, gunakan timbangan.

Konversi 120 Gram ke Mililiter: Lebih dari Sekadar Angka di Timbangan

Pernah bingung saat memasak, resep minta 120 gram minyak, tapi takarannya pakai mililiter? Atau sebaliknya? Konversi massa ke volume nggak sesederhana membalikkan telapak tangan, lho! Berat 120 gram bisa menghasilkan volume yang berbeda-beda tergantung jenis bahannya. Densitas, atau kepadatan suatu zat, menjadi kunci utama di sini. Mari kita telusuri lebih dalam!

Perbedaan Volume Minyak Goreng (120 gram)

Jenis minyak goreng punya densitas berbeda, sehingga 120 gramnya menghasilkan volume yang berbeda pula. Minyak kelapa cenderung lebih padat daripada minyak jagung, misalnya. Berikut perkiraan volumenya (data densitas diambil dari berbagai sumber referensi ilmiah dan tabel nutrisi, nilai dapat sedikit bervariasi):

  • Minyak Kelapa: Densitas sekitar 0.92 g/ml, volume sekitar 130 ml.
  • Minyak Zaitun: Densitas sekitar 0.91 g/ml, volume sekitar 132 ml.
  • Minyak Jagung: Densitas sekitar 0.92 g/ml, volume sekitar 130 ml.
  • Minyak Sawit: Densitas sekitar 0.92 g/ml, volume sekitar 130 ml.

Grafik Batang (Ilustrasi): Bayangkan grafik batang dengan sumbu X menunjukkan jenis minyak dan sumbu Y menunjukkan volume dalam mililiter. Batang untuk minyak zaitun akan sedikit lebih tinggi daripada batang minyak kelapa, jagung, dan sawit yang hampir sama tingginya.

Perbandingan Volume Berbagai Cairan (120 gram)

Air, susu, dan sirup memiliki densitas berbeda. Rumus dasar konversi massa ke volume adalah: Volume (ml) = Massa (gram) / Densitas (g/ml).

Nama Cairan Massa (gram) Volume (ml) Densitas (g/ml)
Air 120 120 1.00
Susu Sapi Full Cream 120 ~115 ~1.04
Susu Kedelai 120 ~120-125 ~0.96-1.00
Sirup Jagung Tinggi Fruktosa 120 ~100 ~1.20

Perbedaan volume disebabkan oleh perbedaan densitas. Sirup jagung tinggi fruktosa, misalnya, lebih padat daripada air, sehingga 120 gramnya menghasilkan volume yang lebih kecil.

Konversi 120 Gram Madu ke Mililiter

Dengan asumsi densitas madu 1.42 g/ml, perhitungannya adalah:

Volume (ml) = 120 gram / 1.42 g/ml ≈ 84.5 ml

Densitas madu bisa bervariasi tergantung jenis bunga dan proses pengolahan. Madu dari bunga tertentu mungkin lebih encer atau lebih kental, sehingga densitasnya berbeda.

Penggunaan 120 Gram Bahan Padat dalam Resep

Bahan padat sulit diukur volumenya secara akurat karena struktur partikelnya yang tidak seragam. Satu sendok makan cokelat leleh berbeda dengan satu sendok makan tepung terigu.

  • Cokelat Dark Cooking (120 gram): Resep Brownies Cokelat Lumer. Volume akan bervariasi karena bentuk cokelat yang padat.
  • Keju Cheddar (120 gram): Resep Mac and Cheese. Volume akan tergantung pada tekstur dan tingkat keparutan keju.
  • Tepung Terigu (120 gram): Resep Kue Kering. Volume akan bergantung pada teknik pengukuran dan tingkat pengemasan tepung.

Tabel perbandingan volume (sendok makan/cangkir) sulit dibuat karena sangat bergantung pada metode pengukuran dan jenis bahan padat.

Pengaruh Suhu terhadap Volume Air (120 gram)

Suhu memengaruhi volume air. Pada suhu 0°C (titik beku), air memiliki volume sedikit lebih besar daripada pada suhu 25°C (suhu ruang). Pada suhu 100°C (titik didih), air akan mengembang, meskipun perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Grafik (Ilustrasi): Grafik akan menunjukkan kurva yang sedikit meningkat dari 0°C ke 100°C, menunjukkan peningkatan volume air seiring kenaikan suhu. Perubahan volume relatif kecil.

Perubahan persentase volume akan sangat kecil dan sulit diukur secara akurat tanpa peralatan presisi.

Keterbatasan Konversi Berat ke Volume Tanpa Densitas

Pernahkah kamu berpikir bahwa 120 gram gula pasir akan memiliki volume yang sama dengan 120 gram air? Faktanya, anggapan itu keliru. Mengkonversi berat ke volume secara langsung tanpa memperhitungkan densitas suatu zat adalah jalan pintas yang berpotensi menghasilkan kesalahan besar. Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa densitas begitu krusial dalam konversi ini, dan apa konsekuensi jika kita mengabaikannya.

Konversi berat (gram) ke volume (mililiter) hanya bisa dilakukan dengan akurat jika kita mengetahui densitas bahan tersebut. Densitas sendiri didefinisikan sebagai massa per satuan volume (biasanya dinyatakan dalam gram per mililiter atau g/ml). Tanpa densitas, kita tidak dapat menghubungkan massa dan volume secara tepat. Setiap zat memiliki densitas yang berbeda-beda, sehingga 120 gram bahan yang berbeda akan menghasilkan volume yang berbeda pula.

Pentingnya Densitas dalam Konversi Berat ke Volume

Mengetahui densitas suatu bahan sebelum melakukan konversi berat ke volume sangatlah penting. Mengabaikan densitas dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan, berdampak pada hasil yang tidak akurat, bahkan berbahaya dalam beberapa konteks seperti dalam resep, konstruksi, atau industri kimia. Kesalahan sekecil apapun dapat berakibat fatal.

Situasi yang Menunjukkan Ketidakakuratan Signifikan

Ada banyak situasi di mana mengabaikan densitas akan menghasilkan kesalahan yang cukup signifikan. Berikut tiga contohnya:

  1. Mencampur bahan kimia dalam laboratorium: Dalam reaksi kimia, perbandingan volume bahan baku sangat penting. Jika kita menggunakan berat sebagai acuan tanpa memperhitungkan densitas, maka perbandingan volume yang sebenarnya akan melenceng, dan reaksi kimia bisa gagal atau menghasilkan produk yang berbeda dari yang diharapkan.
  2. Membuat adonan kue: Resep kue sering kali menyebutkan takaran bahan dalam berat (gram) dan volume (mililiter). Jika kita mengabaikan densitas dan hanya berpatokan pada berat, maka konsistensi adonan bisa terganggu, dan kue yang dihasilkan mungkin tidak sesuai harapan. Misalnya, mengganti air dengan sirup yang lebih kental (densitas lebih tinggi) akan berpengaruh pada tekstur kue.
  3. Industri konstruksi: Dalam perhitungan material bangunan, akurasi sangat penting. Menggunakan berat tanpa memperhitungkan densitas akan menghasilkan perhitungan volume material yang salah, berpotensi menyebabkan kekurangan atau kelebihan material, yang berujung pada biaya yang membengkak atau konstruksi yang tidak stabil.

Contoh Kesalahan Konversi: Air dan Air Asin

Mari kita ambil contoh konversi 120 gram air menjadi mililiter. Densitas air pada suhu kamar sekitar 1 g/ml. Jadi, 120 gram air setara dengan 120 ml. Namun, jika kita keliru menganggap 120 gram air asin memiliki densitas yang sama dengan air murni (1 g/ml), maka perhitungan kita akan salah. Air asin memiliki densitas lebih tinggi dari air murni, sekitar 1,025 g/ml. Dengan densitas 1,025 g/ml, volume sebenarnya dari 120 gram air asin adalah 120 gram / 1,025 g/ml ≈ 117 ml. Perbedaannya sekitar 3 ml atau sekitar 2,5% kesalahan.

Pengaruh Densitas pada Tiga Bahan Berbeda

Berikut tabel yang menunjukkan pengaruh densitas terhadap konversi 120 gram tiga bahan berbeda menjadi mililiter:

Nama Bahan Densitas (g/ml) Volume (ml) Rumus
Air 1 120 Volume = Massa / Densitas
Minyak Goreng 0.92 ≈130.43 Volume = Massa / Densitas
Pasir 1.6 75 Volume = Massa / Densitas

Pengaruh Ketidakpastian Pengukuran Berat

Bahkan jika densitas diketahui secara tepat, ketidakpastian dalam pengukuran berat (misalnya, karena kesalahan skala) masih dapat mempengaruhi akurasi konversi. Misalnya, jika skala memiliki kesalahan 1 gram, dan kita mengukur 120 gram air, maka berat sebenarnya bisa antara 119 gram hingga 121 gram. Ini akan menghasilkan volume antara 119 ml dan 121 ml, sehingga terdapat ketidakpastian sebesar ±1 ml.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Akurasi Konversi

Selain densitas, beberapa faktor lain juga dapat mempengaruhi akurasi konversi berat ke volume:

  1. Suhu
  2. Tekanan
  3. Kemurnian bahan
  4. Metode pengukuran volume
  5. Kesalahan kalibrasi alat ukur

Perbandingan Volume Tiga Bahan Berbeda

Grafik di bawah ini menunjukkan perbandingan volume yang dihasilkan dari konversi 120 gram air, minyak goreng, dan pasir. Densitas masing-masing bahan merupakan variabel independen, sedangkan volume merupakan variabel dependen. Grafik ini menunjukkan bahwa semakin tinggi densitas suatu bahan, semakin kecil volume yang dihasilkan dari massa yang sama.

*(Bayangkan sebuah diagram batang atau garis sederhana yang menunjukkan volume 120ml untuk air, ~130ml untuk minyak goreng, dan 75ml untuk pasir, dengan label sumbu x sebagai “Bahan” dan sumbu y sebagai “Volume (ml)”. Tinggi batang atau titik pada garis mewakili volume masing-masing bahan.)*

Alat dan Metode Pengukuran 120 Gram ke Mililiter

Pernahkah kamu bingung saat resep masakan meminta 120 gram bahan cair, tapi alat ukurmu hanya berupa gelas ukur? Konversi berat ke volume memang perlu ketelitian. Artikel ini akan membahas langkah-langkah akurat mengukur 120 gram air dan mengkonversinya ke mililiter, lengkap dengan alat ukur dan teknik yang tepat.

Alat Ukur Berat dan Volume

Mengukur dengan tepat membutuhkan alat yang tepat. Untuk mengukur berat, kita bisa menggunakan beberapa alat, masing-masing dengan tingkat ketelitian yang berbeda.

  • Timbangan Analitik: Alat ini memiliki kapasitas maksimum bervariasi, misalnya 200 gram, dengan tingkat ketelitian hingga 0.001 gram. Ideal untuk pengukuran yang sangat presisi.
  • Timbangan Digital: Kapasitasnya beragam, misalnya 5 kg, dan ketelitiannya bisa mencapai 0.1 gram. Lebih umum digunakan di rumah tangga.
  • Timbangan Mekanik: Timbangan ini menggunakan prinsip keseimbangan. Kapasitas dan ketelitiannya lebih rendah dibandingkan timbangan digital dan analitik, misalnya kapasitas 500 gram dengan ketelitian ±1 gram.

Sementara untuk mengukur volume, kita bisa memanfaatkan:

  • Gelas Ukur: Tersedia berbagai kapasitas, misalnya 250 ml, dengan skala ukur yang bervariasi, misalnya 1 ml. Ketelitiannya relatif rendah, sekitar ±1 ml.
  • Pipet Ukur: Alat ini lebih presisi daripada gelas ukur, dengan ketelitian hingga ±0.1 ml. Kapasitasnya beragam, misalnya 10 ml atau 25 ml.

Langkah Pengukuran dan Konversi 120 Gram Air

Berikut langkah-langkah detail mengukur dan mengkonversi 120 gram air menjadi mililiter:

  1. Pengukuran 120 Gram Air dengan Timbangan Analitik: Pastikan timbangan analitik sudah dikalibrasi (penyesuaian nol). Tambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam wadah yang telah ditimbang, sambil terus memantau angka pada timbangan hingga mencapai tepat 120 gram. Hindari penambahan air yang terlalu cepat untuk mencegah kelebihan.
  2. Pemindahan Air ke Gelas Ukur: Pindahkan air dari wadah ke gelas ukur 250 ml secara hati-hati, untuk meminimalisir tumpahan atau sisa air yang tertinggal di wadah. Teknik menuang yang perlahan dan terkontrol akan membantu.
  3. Membaca Skala Gelas Ukur: Perhatikan posisi mata Anda sejajar dengan permukaan air untuk menghindari kesalahan paralaks. Bacalah skala gelas ukur hingga skala terdekat. Permukaan air yang cekung (meniskus) harus dibaca pada bagian terendah dari meniskus.
  4. Perhitungan Densitas dan Analisis Perbedaan: Hitung densitas air yang terukur dengan rumus: Densitas = Massa/Volume. Bandingkan dengan densitas air standar (1 g/ml). Perbedaan yang mungkin terjadi dapat disebabkan oleh suhu air, tekanan udara, atau kesalahan pengukuran.

Ilustrasi: Bayangkan sebuah gambar timbangan analitik yang menunjukkan angka 120.00 gram, dengan air dalam wadah di atasnya. Kemudian, gambar menunjukkan air dituang perlahan ke dalam gelas ukur 250 ml. Terakhir, gambar memperlihatkan gelas ukur dengan meniskus air yang dibaca pada skala 120 ml, dengan mata pengamat sejajar dengan permukaan air.

Teknik Pengukuran yang Tepat

Untuk meminimalisir kesalahan, baik sistematis maupun random, beberapa teknik penting perlu diperhatikan:

Sumber Kesalahan Jenis Kesalahan Cara Mengatasi
Kesalahan Kalibrasi Timbangan Sistematis Kalibrasi timbangan sebelum digunakan
Kesalahan Paralaks Random Membaca skala pada ketinggian mata
Suhu Sistematis Lakukan pengukuran pada suhu ruangan yang konsisten
Adanya gelembung udara (untuk cairan) Random Pastikan tidak ada gelembung udara dalam cairan yang diukur

Akurasi Alat Ukur

Akurasi alat ukur sangat berpengaruh pada hasil pengukuran. Berikut perbandingan akurasi beberapa alat ukur:

Alat Ukur Berat Akurasi (g) Alat Ukur Volume Akurasi (ml)
Timbangan Analitik ± 0.001 g Buret ± 0.01 ml
Timbangan Digital ± 0.1 g Pipet Ukur ± 0.1 ml
Timbangan Mekanik ± 1 g Gelas Ukur ± 1 ml

Ilustrasi Deskriptif

Bayangkan ilustrasi langkah demi langkah. Pertama, gambar timbangan analitik dengan wadah kosong, kemudian wadah yang berisi air hingga 120 gram ditunjukkan dengan jelas angka pada timbangan. Selanjutnya, air tersebut dituang perlahan ke gelas ukur 250 ml. Ilustrasi terakhir menunjukkan gelas ukur dengan permukaan air yang menunjukkan volume sekitar 120 ml, dengan keterangan yang jelas tentang bagaimana membaca skala dengan tepat, termasuk posisi mata pengamat sejajar dengan meniskus.

Penutupan Akhir

Jadi, pertanyaan “120 gr berapa ml?” memang nggak bisa dijawab dengan angka pasti tanpa mengetahui jenis bahannya. Kerapatan bahan merupakan kunci utama dalam melakukan konversi ini. Dengan memahami konsep kerapatan dan menggunakan rumus yang tepat, kamu bisa dengan mudah mengkonversi satuan berat ke volume dan menghasilkan resep masakan yang sempurna. Selamat mencoba!

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow